Senin, 19 September 2011

KONSEP SOSIOLOGI

PENGERTIAN DAN KONSEP SOSIOLOGI
Ada dua ruang lingkup dalam sosiologi, yaitu statistika dan dinamika. Statistika yaitu ruang lingkup yang mempelajari hal-hal tentang dasar-dasar pergaulan hidup manusia. Dinamika yaitu hal-hal yang mempelajari hukum-hukum dan dalil-dalil tentang perubahan masyarakat.
Ada beberapa factor yang menyebabkan perubahan social dalam pergaulan hidup masyarakat yakni pendidikan dan pengajaran, proses social dalam berbagai bentuk, sarana komunikasi social, pengaruh budaya asing dan hukum yang diperankan dalam perubahan masyarakat. Contohnya :
Penggunaan kompres dingin, dulunya digunakan untuk menurunkan panas tetapi di jaman sekarang dapat digunakan kompres hangat/ hangat yang memiliki cara kerja yang lebih baik karena dengan kompres panas dapat mencegah vasokonstriksi pembuluh darah
Penggunaan spoit, dulunya spoit digunakan berulangkali pada pasien yang berbeda-beda, tetapi sekarang penggunaan spoit hanya digunakan sekali pakai lalu dibuang agar tidak terjadi penularan penyakit dari satu pasien ke pasien lainnya
Adanya perubahan status perawat, dulunya perawat dianggap hanya sebagai pembantu dokter, tetapi sekarang perawat adalah mitra dokter
KONSEP MANUSIA
Manusia sebagai mahluk social di kodratkan sebagai subsistem terbuka dari lingkungan. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Jadi manusia sebagai anggota keluarga, kelompok, dan masyarakat perlu berinteraksi dan menciptakan hubungan antara manusia, karena dengan berinteraksi dan menciptakan hubungan antara manusia akan menghasilkan hubungan yang dinamis yaitu yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia.
Manusia sebagai mahluk yang utuh dan unik serta merupakan mahluk Bio-Psikososial dan Spritual juga mempunyai kebutuhan dan tujuan hidup. Dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia mencoba belajar menggali dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi dengan segala keterbatasannya. Sedangkan untuk mencapai tujuan hidup manusia juga tidak bisa lepas dari bantuan orang lain, misalnya kita ingin menjadi seorang perawat maka kita harus sekolah/ kuliah dan secara otomatis kita membutuhkan tenaga seorang pengajar.
Menurut Bauman manusia juga mempunyai hasrat atau kecenderungan bernaluri antara lain sebagai berikut :
1.Kecenderungan social, yaitu untuk menggabungkan dirinya dengan individu lainnya dalam bentuk kelompok
2.Rasa harga diri, yaitu supaya kelihatan berharga menurut pandangan orang lain
3.Kecenderungan untuk patuh, menurut dan ada hasrat untuk tunduk dan sukarela, terpaksa ataupun motif lainnya
4.Kecenderungan meniru, yaitu adanya keinginan untuk meniru orang-orang yang dikaguminya
5.Hasrat tolong-menolong dan simpatik, yaitu turut merasakan sesuatu yang dirasakan oleh orang lain
6.Hasrat berjuang yaitu adanya keinginan untuk mengalahkan lawan
7.Hasrat untuk mendapatkan kebebasan, yaitu hasrat untuk menghindarkan diri dari kekangan
Kaitannya dengan tugas kita sebagai seorang perawat :
Dalam menghadapi pasien atau klien kita harus bisa menciptakan hubungan yang baik dengan menggunakan pendekatan secara komprehensif agar kita tidak canggung menceritakan penyakit dan semua keluhan yang dialaminya. Dan di situlah kita sebagai seorang perawat harus menolong untuk mengatasi penyakitnya.
KONSEP BUDAYA
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu Budhayah yang merupakan bentuk jamak kata Budhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan budi atau akal.
Fungsi kebudayaan antara lain :
a.Melindungi masyarakat terhadap alam sekitarnya
Kebudayaan ini sangat membantu manusia terhadap ancaman lingkungan. Seseorang biasanya sakit karena ketidakmampuannya berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan adanya kebudayaan yang di dalamnya terdapat kepercayaan manusia dapat sehat kembali.
b.Mewujudkan tata tertib dalam pergaulan masyarakat
Di dalam kebudayaan terdapat norma yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Misalnya budaya masyarakat di dalam kebudayaan seseorang lelaki harus melamar anak gadis terlebih dahulu sebelum menikah.
c.Memuaskan seuautu rangkaian hasrat naluri dalam kebutuhan hidup dari mahluk hidup. Kebudayaan merupakan karya, rasa dan cipta.
Unsur-unsur kebudayaan antara lain :
a.Teknologi berkaitan dengan peralatan dan perlengkapan hidup manusia
b.Keluarga berkaitan dengan system pendidikan karena keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama
c.Ekonomi berkaitan dengan mata pencaharian dan system ekonomi
d.Kekuatan, berkaitan dengan kekuatan politik
e.Norma, memungkinkan kerjasama para anggota masyarakat
f.Bahasa, melalui bahasa manusia dapat berkomunikasi
g.Kesenian
h.Kepercayaan (religius)
Sehubungan dengan tugas kita sebagai seorang perawat maka budaya adalah hal-hal yang berhubungan dengan akal, karya, cipta, rasa, karsa dan yang paling penting menurut Sir Edward Tylor merupakan kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan sebagai anggota masyarakat. Perawat yang berbudaya memiliki cipta, rasa, dan karsa. Cipta artinya kemampuan perawat berpikir tentang bagaimana dia menyelesaikan masalah yang dihadapinya misalnya dengan berpikir kritis. Rasa yaitu perawat harus memiliki rasa empati dan simpati. Sedangkan karya yaitu perawat dalam memberikan perawatan sebaiknya tidak memanfaatkan hal-hal yang ada saja, dia juga harus berkarya sesuai dengan kemajuan teknologi. Jadi fungsi kebudayaan adalah sebagai patokan atau pedoman mempelajari manusia dengan melihat kebiasaan-kebiasaan manusia itu sendiri. Misalnya dalam menghadapi pasien yang berbeda.
KONSEP KELUARGA
Jika seorang pria dan wanita telah melalui jenjang pernikahan maka mereka berarti telah memulai kehidupan baru yang akhirnya melahirkan tanggungg jawab baru. Mereka berdua pun akan melaksanakan fungsi- fungsi sebuah keluarga. Fungsi-fungsi keluarga meliputi : fungsi biologis, fungsi sosialisasi anak, fungsi afeksi, fungsi educatif, fungsi religius, fungsi protektif, fungsi rekreatif, fungsi ekonomi, dan fungsi penentuan status.
Fungsi Biologis. Keluarga yang dibentuk melalui ikatan perkawinan merupakan sarana yang sah bagi pasangan suami-istri untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Jadi keluarga berfungsi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan biologis manusia, yang secara khusus dalam bentuk hubungan seks, agar manusia tidak memenuhi kebutuhan tersebut secara bebas seperti binatang.
Fungsi Sosialisasi Anak. Anak memperoleh sosialisasi yang pertama di lingkungan keluarganya. Orangtuanya mempersiapkannya untuk menjadi anggota masyarakat yang baik. Dengan melaksanakan fungsi sosialisasi ini dapat dikatakan bahwa keluarga berkedudukan sebagai penghubung anak dengan kehidupan social di masyarakat.
Fungsi Afeksi. Anak, terutama pada saat masih kecil, berkomunikasi dengan lingkungannya dan orangtuanya dengan keseluruhan kepribadiannya. Ia dapat merasakan dan menangkap suasana perasaan yang meliputi orangtuanya pada saat anak berkomunikasi dengan mereka. Oleh karena itu, orangtua, terutama ibu, harus melaksanakan fungsi afeksi (perasaan) ini dengan baik agar jiwa anak tumbuh dengan sehat.
Fungsi Educatif. Fungsi educatif atau fungsi pendidikan keluarga merupakan salah satu tanggung jawab yang paling penting yang dipikul oleh orangtua. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Kehidupan keluarga sehari-hari tertentu beralih menjadi situasi pendidkan yang dihayati oleh anak-anaknya. Karena sekarang berbagai kemampuan yang harus dikuasai anak begitu kompleksnya, maka tidak semua hal dapat diajarkan atau dididik oleh orangtua, sehingga anak-anak harus sekolah. Namun demikian, pendidikan di keluarga tetap merupakan dasar atau landasan utama bagi anak untuk mengembangkan pendidikan selanjutnya.
Fungsi Religius. Keluarga mempunyai fungsi religius. Artinya keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama. Pembinaan rasa keagamaan anak lebih awal lebih baik.di lingkungan keluarga pertama-tama anak mesti dibiasakan dalam kehidupan beragama tersebut. Anak akan mempunyai keyakinan agama dan landasan hidup yang kuat jika keluarganya mampu melaksankan fungsi religius ini dengan baik.
Fungsi Protektif atau Perlindungan. Di antara alasan seseorang melangsungkan pernikahan atau membentuk sebuah keluarga adalah untuk mendapatkan rasa keterjaminan atau keterlindungan hidupnya, baik secara fisik (jasmani) maupun psikologis (rohani). Misalnya seorang istri akan merasa hidupnya terjamin dan terlindungi serta tentram di samping suaminya. Dalam keluarga pun anak-anak merasa terlindungi oleh kasih sayang kedua orangtuanya. Jadi fungsi-fungsi perlindungan dari keluarganya terhadap anak meliputi perlindungan lahir dan batin.
Fungsi Rekreatif. Fungsi rekreatif sangat penting bagi anggota keluarga, karena dapat menjamin keseimbangan kepribadian anggota keluarga, memperkokoh kerukunan dan solidaritas keluarga, mengurangi ketegangan perasaan, meningkatkan saling pengertian dan meningkatkan rasa kasih saying.
Fungsi Ekonomi. Fungsi ekonomi sangat penting bagi kehidupan keluarga, karena merupakan pendukung utama bagi keutuhan dan kelangsungan keluarga. Fungsi ekonomi keluarga meliputi pencari nafkah, perencanaan serta penggunaan, pelaksanaan fungsi ekonomi keluarga oleh dan untuk semua anggota keluarga mempunyai kemungkinan menambah saling pengertian, solidaritas dan tanggung jawab bersama dalam keluarga itu.
Fungsi Penentuan Status. Keluarga dapat berperan sebagai agen penentuan status bagi anggotanya. Keluarga dapat melakukan upaya pencegahan terhadap anggota agar tidak melakukan perilaku menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Keluarga juga dapat melakukan upaya kreatif, misalnya dengan mengingatkan, menyadarkan ataupun menghukum anggota kelurganya yang telah melakukan perilaku menyimpang atau melanggar nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Untuk dapat memahami lebih lanjut tentang keluarga maka kita harus memahami tentang karakteristik atau ciri khusus keluarga. Adapun ciri-cirinya yaitu hubungan berpacaran dua sejoli, diikuti pernikahan, pengakuan akan keturunan, kehidupan ekonomi yang diselenggarakan dan dinikmati bersama, serta kehidupan berumah tangga.
Setelah mengetahui karakteristik atau ciri khas keluarga kita pun harus mengetahui tipe-tipe keluarga. Yang termasuk tipe-tipe keluarga yaitu :
Keluarga Batin (Nuclear Family) ialah kelompok orang yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya yang belum mengikatkan diri dalam membentuk keluarga tersendiri.
Keluarga Luas (Extended Family) yaitu keluarga yang terdiri dari semua orang yang berketurunan dari kakek dan nenek yang sama, termasuk masing-masing istri dan suami.
Keluarga Pangkal (Stream Family) yaitu sejenis keluarga yang menggunakan sistem pewarisan kekayaan pada satu anak yang paling tua.
Keluarga Gabungan (Joint Family) yaitu keluarga yang terdiri atas orang-orang yang berhak atau hak milik keluarga, antara lain saudara laki-laki pada setiap generasi.
Keluarga Prokreasi dan Keluarga Orientasi, keluarga prokreasi adalah sebuah keluarga yang individunya merupakan orangtua. Adapun keluarga orientasi adalah keluarga yang individunya merupakan salah seorang keturunan.
Sesudah kita mengetahui tipe-tipe keluarga dan pengertiannya masing-masing, maka kita dapat lihat letak perbedaannya yaitu pada jumlah anggota dari setiap tipe-tipe keluarga tersebut.
Kaitannya dengan kita sebagai seorang perawat :
Seorang perawat perlu menyikai peran klien dalam keluarga dan menyikapi bagaimana keadaan keluarga jika salah satu anggota keluarga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Seorang perawat hendaknya memberi dorongan psikis kepada kliennya dalam menghadapi masalah yang ada kaitannya dengan keluarga.
KEPERCAYAAN DAN AGAMA
Dalam kehidupan, manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan mengenal adanya kepercayaan. Di mana kepercayaan ini merupakan suatu keyakinan pada sesuatu yang tampak atau tidak tampak yang menguasai alam gaib, yang mempunyai kekuatan atau kekuasaan atau tidak dapat berupa benda atau mahluk gaib.
Dalam kepercayaan sangat berkaitan dengan agama di mana definisi agama adalah tidak kacau. Sedangkan menurut istilah suatu ajaran atau tuntunan yang menjadi pedoman hidup bagi seseorang untuk menciptakan kehidupan yang damai, sejahtera, aman dan menuju kepada kebenaran atau keselamatan.
Tapi dalam kepercayaan banyak masyarakat yang beranggapan bahwa mahluk-mahluk yang menempati bumi ini yang dipercayai masyarakat sangat sakral diantaranya dewa-dewa yang baik maupun yang jahat, mahluk-mahluk halus seperti roh-roh leluhur dan roh-roh lainnya yang baik maupun yang jahat, kekuatan yang bisa berguna maupun yang bisa menyebabkan bencana.
Peran kita sebagai seorang perawat :
Perawat hendaknya memberikan Health Education di mana kita sebagai perawat apabila menemukan pasien dengan penyakit yang dialami terlebih dahulu kita menjelaskan diagnosa dari penyakit itu dan sebab-sebab timbulnya penyakit. Dengan jalan ini maka kemungkinan besar kita diberikan kepercayaan dari pasien itu sendiri bahwa sebenarnya ada namun memiliki tempat sendiri. Kita tidak dapat diganggu karena mereka memiliki tempatnya sendiri.
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungan. Melihat kenyataannya masyarakat dibagi atas perkembangannya, yaitu masyarakat sederhana dan masyarakat maju.
Masyarakat sederhana
Masyarakat yang pola pembagian kerjanya cenderung menurut jenis kelamin. Dimana cirri-ciri masyarakat ini sendiri :
1.pertautan merupakan kepntingan masyarakat
2.mengutamakan kualitas manusia
Masyarakat maju
Masyarakat yang cepat sekali menerima kemajuan IPTEK. Masyarakat yang memiliki aneka ragam kelompok social yang bercirikan:
1.heterogenitas
2.mobilitas social
3.individual
Dengan demikian timbul suatu struktur antar hubungan social yang beraneka ragam, dimana dalam setiap masyarakat tercipta hubungan timbale balik. Begitupun antara kebudayaan dan masyarakat. Dengan kebudayaan masyarakat dapat mengetahui bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikap, serta berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Kebudayaan dengan kesehatan sebagaimana kita lihat dalam kehidupan masyarakat sederhana, masih banyak membudaya tentang cara memberikan makanan pada anak-anak mereka, dimana biasanya si ibu mengunyah makanan terlebih dahulu kemudian diberikan pada anaknya. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Misalnya saja TBC. Jadi jelas bahwa peran perawat di sini sangatlah penting dalam melakukan penyuluhan kesehatan.
Peran Kita Sebagai Seorang Perawat, yaitu :
Dalam melakukan tugas kita sebagai seorang perawat, kadang kita menemukan masyarakat sederhana dan masyarakat maju. Di sini terlihat jelas adanya perbedaan corak kebudayaan. Sehingga kita sebagai seorang perawat harus bisa beradaptasi, berkomunikasi dengan baik, jika menemukan kebudayaan dan masyarakat ini yang bertentangan dengan tugas kita sebagai perawat atau dalam ilmu kesehatan yang pernah kita pelajari sebelumnya. Misalnya saja tindakan seorang ibu yang terlebih dahulu mengunyah makanan yang akan diberikan kepada anaknya. Dalam menghadapi situasi yang demikian kita hendaknya mengajak si ibu untuk berdiskusi, dan memberikan informasi yang sejelas-jelasnya bahwa hal yang dilakukannya tidak baik bagi kesehatan anaknya. Karena bisa saja si ibu tadi mengidap penyakit menular, sehingga sangat beresiko bagi anaknya.
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
Dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok social, di antaranya Kelompok Formal dan Kelompok Informal. Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggotanya, misalnya : peraturan untuk memilih ketua, pemungutan uang iuran, dsb. Sedangkan informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur organisasi tertentu atau yang pasti kelompok tersebut biasanya terbentuk karena persamaan-persamaan yang berulang kali menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama. Contohnya : kelompok arisan.
Dari uraian tersebut nampaklah perbedaan antara kelompok formal dan kelompok informal. Namun perbedaan-perbedaan itu dapat pula tertuang dalam kekurangan dan kelebihan dari tiap kelompok masyarakat. Misalnya pada kelompok formal, kelebihan dari kelompok ini adalah adanya pembagian tugas yang jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan sesuatu. perkembangan kelompok juga cepat yang ditunjang oleh peningkatan pengetahuan anggotanya. Hal ini memungkinkan tujuan dapat tercapai semaksimal mungkin. Hanya saja dalam kelompok formal, kemungkinan terjadinya persaingan memperebutkan jabatan cukup besar dan anggotanya diikat oleh aturan yang cukup tegas. Berbeda halnya dengan kelompok informal, anggotanya memiliki rasa saling percaya yang tinggi dan tidak diikat oleh aturan-aturan. Tetapi hal ini justru membuat pembagian tugas yang tidak jelas dan terjadi tumpang tindih dalam melakukan sesuatu. Sehingga perkembangan kelompok relative lambat dan pada akhirnya tujuan sulit dicapai secara maksimal. Bahkan mungkin kelompok ini dapat bubar di tengah jalan.
Pentingnya perawat dalam mempelajari kelompok social adalah agar perawat dapat bersikap. Khususnya dalam kelompok in group dan out group, perawat harus mengetahui apakah pasiennya/ kliennya termasuk in group atau out group dan melakukan pendekatan sesuai dengan kelompoknya. Seorang perawat perlu memahami kliennya dan berupaya agar kliennya dapat bersikap in group, sehingga seorang perawat dapat menampakkan sikap simpati, ramah, bahkan sikap empati pada kliennya. Namun bila klien bersikap out group maka seorang perawat perlu melakukan pendekatan terapeutik yang baik sehingga pada akhirnya klien dapat menjadi in group.
STRATIFIKASI SOSIAL
A. TERJADINYA LAPISAN MASYARAKAT
Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Tetapi adapula yang di sengaja di susun untuk mengejar suatu tujuan bersama yang biasa menjadi alasan terbentuknya lapisan masyarakat. Yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (senioritas).
Pokok-pokok yang dijadikan pedoman untuk meneliti terjadinya proses pelapisan masyarakat adalah sebagai berikut :
1.System lapisan masyarakat mungkin berpokok pada system pertentangan dalam masyarakat
2.Sistem lapisan dapat di analisa dalam ruang lingkup unsur-unsur sebagai berikut :
Distribusi hak-hak istimewa yang objektif seperti : penghasilan,kekayaan, keselamatan, wewenang
System pertentangan yang diciptakan masyarakat
Criteria system pertentangan, yaitu apakah di dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan kerabat tertentu
Lembaga-lembaga kedudukan seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian, perumahan
Mudah atau sukarnya bertukar pikiran
Solidaritas di antara individu atau kelompok yang menduduki kedudukan yang sama dalam social masyarakat.
B. SIFAT SISTEM LAPISAN MASYARAKAT
Sifat system lapisan masyarakat dalam suatu masyarakat dapat bersifat terbuka atau tertutup. Yang bersifat tertutup membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan yang lain. System lapisan tertutup jelas terlihat pada masyarakat India yang berkasta atau pada masyarakat feudal, atau masyarakat dimana lapisannya tergantung pada perbedaan warna kulit atau rasialis. System kasta seperti di India juga dijumpai pada masyarakat di Amerika Serikat, dimana terjadi pemisahan yang tajam antara golongan kulit putih dengan golongan kulit hitam.
Secara visual sifat-sifat lapisan adalah :
1.Tertutup : mobilitas sangat terbatas, atau bahkan mungkin tidak ada
2.Terbuka : kemungkinan mengadakan mobilisasi sangat besar
3.Campuran : kemungkinan pribumi dengan pribumi
C. KLASIFIKASI DALAM MASYARAKAT
Beberapa masyarakat di dunia, terdapat batas-batas yang tegas sekali, karena orang-orang dari kelas tersebut memperoleh sejumlah hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum positif masyarakat bersangkutan. Warga masyarakat seperti itu seringkali mempunyai kesadaran dan konsepsi yang jelas tentang saluran susunan lapisan dalam masyarakat.
Apabila penggantian kelas ditinjau secara lebih mendalam, maka akan di jumpai beberapa kriteria yang tradisional yaitu :
1.Besar jumlah anggota-anggotanya
2.Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban warganya
3.Kelanggengan
4.Tanda/ lambang yang memiliki ciri khas
5.Batas-batas yang tegas
6.Antigonisma tertentu
Sehubungan dengan kriteria di atas maka tiap kelas memberikan fasilitas hidup yang tertentu bagi anggotanya.
D. DASAR LAPISAN MASYARAKAT
Di antara lapisan atas dan yang rendah, terdapat lapisan yang jumlahnya relatif banyak. Biasanya lapisan atas hanya memiliki satu macam saja apa yang di hargai oleh masyarakat, akan tetapi kedudukan yang tinggi itu bisa bersifat komutatif. Artinya mereka yang mempunyai uang banyak, akan mudah mendapatkan tanah kekuasaan dan mungkin juga kehormatan.
E. UNSUR-UNSUR LAPISAN MASYARAKAT
Yang diartikan sebagai sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antara individu dan masyarakat, maupun mendapatkan gambaran kedua hal tersebut adalah sebagai berikut :
1.Kedudukan (status)
2.Peranan (role)
F. LAPISAN YANG SENGAJA DISUSUN
Sistem kedudukan dalam organisasi formal timbul karena perbedaan-perbedaan kebutuhan dan kemampuan individu yang mencakup sebagai berikut :
1.Perbedaan kemampuan individu
2.perbedaan-perbedaan yang menyangkut kesukaan untuk melakukan bermacam-macam jenis pekerjaan
3.Perbedaan kepentingan masing-masing jenis pekerjaan
4.Keinginan pada kedudukan yang formal sebagai alat sosial atau organisasi
5.Kebutuhan akan perlindungan bagi seseorang
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Proses Sosial
Sekumpulan individu yang bergabung atau terbentuk oleh karena adanya interaksi sosial yang memacu terjadinya aktivitas sosial dalam kelompok disebut kelompok sosial. Yang menjadi dasar terbentuknya kelompok sosial adalah adanya intraksi tatap muka dan terlibat dalam ruang dan waktu yang sama. Adapun syarat terbentuknya kelompok sosial adalah :
1.Kontak sosial artinya sama-sama menyentuh, kontak tidak bergantung pada tindakan tetapi juga tanggapan
2.Komunikasi artinya pengiriman dan penerimaan pesan atau berita
Dengan adanya interaksi, maka perawat dapat menjalin hubungan saling percaya dengan klien karena tanpa adanya saling kepercayaan maka pelayanan yang akan diberikan tidak mencapai titik maksimal
Proses Assosiatif
Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya usaha-usaha mengurangin perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau kelompok dan juga meliputi usaha mempertinggi kesatuan, tindakan, dan siakp akomodasi, kerjasama, asimilasi, sangat penting dalam bidang kesehatan apalagi berhubungan dengan profesi seseorang sebagai perawat
Perawat dalam melakukan suatu tindakan dan proses keperawatan maka perawat harus saling berhubungan dan berinteraksi. Perawat juga harus pandai dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Hal ini sangat berhubungan dengan proses asimilasi. Dengan mengurangi perbedaan maka dapat mencapai tujuan bersama.
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Masyarakat setempat adalah kelompok sosial yang memenuhi kriteria, yaitu terjalin hubungan timbal balik dalam pergaulan hidup dimana mereka mengadakan interaksi dan komunikasi sosial dan dapat memenuhi kebutuhan hidup primer seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Masyarakat setempat menunjuk pada warga atau anggota pergaulan sebuah kota atau sebuah desa tertentu. Dengan demikian kita dapat simpulkan bahwa masyarakat perkotaaan adalah kelompok sosial yang masyarakatnya lebih besar daripada penduduk desa, individualistis, materialistis, lapangan pekerjaan lebih banyak, terdiri dari berbagai suku bangsa dengan berbagai kebudayaan, mata pencaharian beraneka ragam dan umumnya masyarakat perkotaan ikut terjun dalam pemerintahan.
Adapun ciri-ciri masyarakat perkotaan :
Profesi dan mata pencaharian beraneka ragam
Diferensiasi kerja dan profesi jauh lebih baik
Kota merupakan pusat pemerintahan dan lembaga pendidikan tinggi serta pusat transportasi
Ciri-ciri masyarakat pedesaan :
Masyarakat dengan jumlah anggota/ penduduk yang relatif kecil, lebih kecil dari penduduk kota
Hidup dalam suasana yang intim dan saling mengenal dengan komunikasi tatap muka
Hidup dalam suasana rukun dan kekeluargaan
Status sosial terbatas karena relatif sedikitnya diferensiasi kerja
Mata pencaharian nafkah cenderung ke pertanian
Penghayatan akan norma, tradisi dan berbagai pola budaya kelompoknya lebih mendalam
Ciri-ciri masyarakat setempat :
Seperasaan (saling merasakan hal-hal yang sama)
Sepenanggungan
Saling membutuhkan
Hidup dan bergaul bersama merupakan suatu sistem kehidupan bersama yang melahirkan kebudayaan
Terdapat kehidupan yang terbatas pada warga dengan satu kebudayaan tertentu
Mempelajari konsep masyarakat setempat dan masyarakat kota/ desa, maka kita selaku perawat dapat memberikan pelayanan yang komprehensif tanpa memandang status sosialnya, tapi dapat memberikan atau menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang dimasuki sehingga kita dapat lebih mengenal orang di sekitar kita. Juga dapat membandingkan teknologi yang ada dan menggunakan teknologi baru kelompok masyarakat setempat dan pedesaan.
Seorang perawat harus lebih sopan karena rata-rata masyarakat desa dan setempat mudah tersinggung. Masyarakat setempat dan pedesaan jika sakit masih banyak menggunakan ramuan, masih menggunakan peralatan dan sarana yang seadanya, sedangkan masyarakat kota jika merasa sakit yang pertama dilakukan mencoba mengobati dirinya sendiri dan setelah itu jika masih tidak ada perubahan baru dia akan pergi ke yang ahlinya (dokter) dan menggunakan peralatan canggih. Masyarakat kota bersifat lebih individualistis sehingga perawat hanya memberikan pelayanan berupa tindakan medis dan non medis yang kurang dapat diaplikasikan.
ADAT ISTIADAT DAN KEBIASAAN
Penduduk propinsi Sulawesi Selatan secara garis besar dapat dibedakan atas empat suku bangsa yaitu suku bangsa makassar, suku bangsa bugis, suku bangsa mandar dan suku bangsa toraja. Keempat suku bangsa tersebut adat istiadat dan kebiasaan suku makassar yang akan menjadi pembahasan khususnya masalah perkawinan.
Suku makssar yang bertempat tinggal di daerah tersebut memiliki kebudayaan sebagai dasar dalam mengatur tata cara hidupnya. Kebudayaan makassar di beberapa kota atau kabupaten tersebut pada dasarnya pada dasarnya sama. Perbedaan yang tidak terlalu prinsipil terdapat pada pelaksanaan setiap macam upacara, misalnya pernikahan. Pernikahan merupakan salah satu jalan melanjutkan keturunan dengan berdasar cinta kasih yang sah yang dapat mempererat hubungan silaturahmi antarkeluarga, antarsuku, dan bahkan antarbangsa atau pernikahan adalah suatu cara menyatukan dua orang yang berbeda karakter dan jenis kelamin yang di dalamnya terjalin hubungan kerjasama misalnya dalam hal ekonomi.
Sebelum acara akad nikah, pada malam harinya diadakan acara korongtigi atau malam pacar atau dalam bahasa bugis mappaccing, membersihkan diri untuk kehidupan yang baru. Mappaccing diadakan karena ingin mengharapkan orang yang dipaccing melupakan semua masa lalunya menuju pada kehidupan yang baru yang akan dijalaninya dan anggota keluarga yang lain berkumpul memberikan restu kepada mempelai. Selain itu orang yang datang bergantian memberikan atau membubuhi tangan pengantin dengan korongtigi, jumlah orang biasanya ganjil, diambil dari orang yang baik hidupnya, orang yang derajatnya tinggi atau pejabat yang dianggap sukses.
KELOMPOK SOSIAL BUDAYA DAN KESEHATAN
Keadaan sakit ditinjau dari sudut kebudayaan adalah keadaan di mana seseorang tidak dapat memenuhi peranan normalnya secara seksama sehingga perlu dilakukan suatu tindakan untuk mengatasinya. Masyarakat menjelaskan sakit dengan anggapan yang berbeda, dan suatu symptom yang dianggap sakit pada masyarakat yang satu tetapi mungkin tidak dianggap sakit pada masyarakat yang lain. Oleh karena itu fenomena yang dianggap gejala penyakit pada suatu masyarakat mungkin dianggap sebagai tanda sehat pada pada masyarakat yang lain.
Pada masyarakat awam (tradisional) terdapat pemahaman yang menjelaskan bahwa keadaan sakit timbul karena ilmu gaib. Oleh karena itu pengobatannya juga didasarkan atas prosedur yang kompleks dengan menggunakan kekuatan yang cocok untuk mengalahkan pengaruh ilmu gaib tersebut. Masyarakat yang mempunyai paham tentang keadaan sehat sakit secara tradisional biasanya tidak mengetahui bahwa penyebab sakit dapat di cari melalui gejala klinis yang timbul.
Pada masyarakat modern tentang keadaan sehat sakit secara modern sejalan dengan pandangan medis tentang keadaan sakit dimana penekanan utamanya ialah bekerjanya fungsi tubuh.
Peranan perawat dalam :
Masyarakat tradisonal :
Perawat harus lebih aktif dalam menghadapi pasien
Perawat menjelaskan kepada pasien dengan timbulnya penyakit ini
Perawat menghargain kebudayaan, kepercayaan pasien
Perawat memberi tahu dampak dari penyakitnya
Masyarakat modern :
Dalam hal ini akan lebih mudah dalam melakukan suatu tindakan dan proses keperawatan karena pasien dengan konsep sehat atau sakit modern ini sudah mengetahui bagaimana seorang perawat membantunya dari penyakitnya.
SOSIAL BUDAYA SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT
Beberapa penyakit yang timbul akibat dari budaya masyarakat antara lain :
Kanker kulit akibat penggunaan zat Freon, dimana zat ini memicu terjadinya efek rumah kaca yang secara perlahan-lahan mengikis lapisan ozon yang berfungsi melindungi kita dari pengaruh negative sinar ultraviolet. Budaya masyarakat dewasa ini mengutamakan hal-hal yang bersifat financial, terutama pada perusahaan-perusahaan industri. Sebagai contoh, tidak sedikit barang-barang elektronik yang menggunakan zat ini sebagai bahan pembuatan utamanya. Misalnya lemari pendingin (freezer) yang ditawarkan dalam beragam harga, ukuran, dan merek.
Obesitas yang umumnya banyak di temukan di negara eropa, terutama diderita oleh para remajanya disebabkan oleh pengaruh budaya “serba cepat” dewasa ini, pola makan yang tidak teratur tanpa diimbangi oleh diet seimbang menyebabkan beberapa orangtua dari remaja putri maupun putra ini merasa cemas. Namun tampaknya hal ini sulit untuk dihindari karena factor pendukung terjadinya obesitas ini justru semakin berkembang pesat. Bayangkan saja, makan cepat saji yang menggiurkan tanpa diketahui kandungan bahan yang dikandungnya, dapat diperoleh hanya dengan memencet nomor telepon. Atau bahkan dapat disantap langsung, diseputaran jalan yang menjadi pusat perdagangan kota.
Kekurangan gizi sering terjadi pada wanita, pada umumnya disebabkan oleh budaya “salah” masyarakat. Sering terjadi hanya karena ingin senantiasa tampil cantik, seksi di hadapan pacar, suami, teman,dsb, mereka sengaja mengurangi porsi makannya. Padahal beberapa kandungan bahan dari makanan yang dikonsumsinya justru mengandung zat-zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh dalam proses metabolisme. Sedangkan pada anak-anak lebih disebabkan oleh konsep yang salah mengenai makanan yang sebaiknya dikonsumsi terutama bagi yang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Misalnya saja anak-anak usia 5-atas lebih senang untuk mengkonsumsi cemilan-cemilan atau jajanan berupa kripik, biscuit, permen, dsb, daripada makan makanan yang disiapkan oleh ibu di rumah.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh semakin majunya pembangunan antara lain dari segi pengairan ; akibat pembangunan rumah hunian yang dilakukan secara sembrono, terkadang saluran pembuangan mungkin sengaja di salah perhitungkan hanya agar dana yang tersedia dapat berlebih untuk digunakan secara pribadi. Dampaknya mungkin belum terasa saat musim kemarau, namun bila musim penghujan tiba, dampaknya justru dirasakan oleh penduduk yang menghuni rumah-rumah tadi. Padahal mereka tidaka tahu-menahu mengenai hal tersebut. Karena buruknya saluran pembuangan, maka air hujan yang terus turun dengan deras justru menjadi penghuni dari rumah tadi. Ditinjau dari segi jalanan ; tanaman di area yang akan dijadikan jalan raya yang padat kendaraan, ditebang dan di ganti dengan aspal. Akibatnya polusi udara meningkat tanpa diiimbangi peningkatan jumlah tanaman hijau di jalur tersebut. Padahal tanaman tersebut sangat penting, di samping memberikan nilai estetika, tanaman-tanaman tersebut dapat meredam laju pencemaran polusi di daerah tersebut. Bahkan dengan adanya tanaman-tanaman rindang tersebut, para pengendara yang nantinya akan kerap kali menggunakan jalur tersebut akan merasa lebih nyaman dan sejuk dalam berkendaraan. Dari segi pertanian ; penggunaan pestisida yang salah akan memicu timbulnya penyakit, misalnya kanker, baik pada petani sendiri maupun pada para konsumen yang nantinya akan mengkonsumsi hasil panen.
Peran Kita Sebagai Seorang Perawat, yaitu :
Perkembangan budaya masyarakat dewasa ini, hendaknya kita sebagai anggota masyarakat dapat menjadi hakim bagi diri kita sendiri. Karena selain memberikan keuntungan pada kegiatan sehari-hari kita, bisa jadi berbalik menjadi ancaman berbahaya, baik di masa sekarang maupun di masa depan. Misalnya saja penggunanaan Freon pada industri elektronik, sampai penggunaan pengawet pada industri makanan. Hendaknya dalam bertindak atau mengambil suatu keputusan, kita memikirkan terlebih dahulu dampaknya ke depan bagaimana. Jangan sampai anak cucu kita yang harus menanggungnya. Dan kita sebagai seorang perawat hendaknya mampu bersikap bijaksana dalam menghadapi beragam karakteristik dalam masyarakat di sekitar kita. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, yang nantinya dapat mempersulit diri dalam berinteraksi dengan mereka nantinya. Being Positive Thinking, mungkin dapat ditanamkan mulai sekarang. Hendaknya keanekaragaman dalam masyarakat tersebut dijadikan sebagai suatu hal yang patut dibanggakan, namun jangan terlalu berlarut-larut hingga tidak mampu memilah hal yang sebaiknya tetap dipertahankan, hal yang harus diubah, atau justru hal yang dapat dipertahankan setelah melakukan beberapa perombakan yang berarti.
MASALAH SOSIAL YANG MENYIMPANG
Masalah sosial ialah masalah-masalah yang timbul dalam interaksi individu dengan masyarakat. Masalah sosial pada umumnya sama, tergantung sistem dan respon masyarakat tentang hal tersebut. Jenis-jenis masalah sosial yang terjadi pada masyarakat antara lain :
1.Kemiskinan
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Masalah kemiskinan ini kadang kita lihat pada pasien di RS yang kurang mendapatkan respon RS karena kekurangan dana.
2.Kejahatan
Kejahatan dapat disebabkan karena kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang sama, yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya. Pada abad modern ini ada suatu kejahatan yang disebut white-colour crime, kejahatan yang dilakukan oleh pengusaha atau para pejabat di dalam menjalankan peranan dan fungsinya.
3.Disorganisasi Keluarga
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajiban sesuai peranan sosialnya. Hal ini disebabkan karena kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan kebudayaan.
4.Masalah Generasi Muda
Masalah generasi muda ditandai oleh ciri-ciri yang berlawanan, yaitu keinginan untuk melawan 2 sikap yang apatis. Generasi muda lebih menonjol pada masa remaja yang merupakan masa transisi. Pada waktu itu mereka memerlukan bimbingan, terutama dari orangtuanya.
5.Peperangan
Peperangan merupakan masalah sosial yang sulit dipecahkan. Peperangan mengakibatkan disorganisasi dalam pelbagai aspek kemasyarakatan.
6.Pelanggaran Norma Masyarakat
Pelanggaran terhadap norma masyarakat antara lain pelacuran, delikuensi anak-anak, alkoholisme, homoseksualitas.
7.Masalah Kependudukan
8.Masalah Lingkungan Hidup
9.Birokrasi
Perubahan sosial ialah terjadinya pergeseran nilai-nilai sosial yang disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Salah satunya ialah unsur budaya.
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk yaitu :
a.Perubahan lambat dan perubahan cepat
b.Perubahan kecil dan perubahan besar
c.Perubahan yang dikehendaki

ALIRAN FILSAFAT

Filsafat Pengertian dan Aliran
Filsafat,sebuah kata yang terdengar kadang begitu berat bagi sebagian orang, namun jika dipelajari secara mendalam terkadang menimbulkan sensasi keasyikan tersendiri buat penggemarnya.

Kenapa saya membahas tentang filsafat di Blog ini? karena seringkali dunia seni dekat sekali dan sering bersinggungan dengan disiplin ilmu yang satu ini. Jika dalam kategori seni rupa saya telah menulis tentang aliran dalam seni rupa maka kali ini saya akan mencoba menulis tentang pengertian filsafat.
Pengertian Filsafat
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.
(dukutip dari id.wkipedia)
Beberapa Aliran dalam Filsafat
1. IDEALISME
Istilah idealisme yang menunjukkan suatu pandangan dalam filsafat belum lama dipergunakan orang. Namun demikian, pemikiran tentang ide telah dikemukakan oleh Plato sekitar 2.400 tahun yang lalu. Menurut Plato, realitas yang fundamental adalah ide, sedangkan realitas yang tampak oleh indera manusia adalah bayangan dari ide tersebut. Bagi kelompok idealis alam ini ada tujuannya yang bersifat spiritual. Hukum-hukum alam dianggap sesuai dengan kebutuhan watak intelektual dan moral manusia. Mereka juga berpendapat bahwa terdapat suatu harmoni yang mendasar antara manusia dengan alam. Manusia memang bagian dari proses alam, tetapi ia juga bersifat spiritual, karena manusia memiliki akal, jiwa, budi, dan nurani.
Kelompok yang mengikuti pandangan ini cenderung menghormati kebudayaan dan tradisi, sebab mereka mempunyai pandangan bahwa nilai-nilai kehidupan itu memiliki tingkat yang lebih tinggi dari sekadar nilai kelompok individu. Ini menunjukkan bahwa kekuatan idealisme terletak pada segi mental dan spiritual kehidupan.
2. HUMANISME
Sejak abad ke 15 yang disebut dengan masa kebangkitan kembali atau renaissance yang berkembang di Italia, timbul pandangan humanisme yang didukung oleh berbagai penemuan seperti mesin cetak serta ditemukannya benua Amerika dan India oleh Columbus dan Vasco de Gama.
Humanisme memiliki dua arah, yakni humanisme individu dan humanisme social. Humanisme individu mengutamakan kemerdekaan berpikir, mengemukakan pendapat, dan berbagai aktivitas yang kreatif. Kemampuan ini disalurkan melalui kesenian, kesusastraan, musik, teknologi, dan penguasaan tentang ilmu kealaman. Humanisme social mengutamakan pendidikan bagi masyarakat keseluruhan untuk kesejahteraan social dan perbaikan hubungan antarmanusia.
3. RASIONALISME
Para penganut rasionalisme berpandangan bahwa satu-satunya sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah rasio (akal) seseorang. Perkembangan pengetahuan mulai pesat pada abad ke-18. Orang yang dianggap sebagai bapak rasionalisme adalah Rene Descartez (1596-1650) yang juga dinyatakan sebagai bapak filsafat modern. Semboyannya yang terkenal adalah cogito ergo sum (saya berpikir, jadi saya ada).
Tokoh-tokoh lainnya adalah John Locke (1632-1704), J.J. Rousseau (1712-1778) dan Basedow (1723-1790). John Locke terkenal sebagai tokoh filsafat dan pendidik dengan pandangannya tentang tabula rasa dalam arti bahwa setiap insane diciptakan sama, sebagai kertas kosong. Dengan demikian melatih atau memberikan pendidikan atau pandai menalar merupakan tugas utama pendidikan formal.
J.J. Rousseau adalah seorang tokoh pendidikan yang berpandangan bahwa seorang anak harus dididik sesuai dengan kemampuannya atau kesiapannya menerima pendidikan. J.B. Basedow berpandangan bahwa pendidikan harus membentuk kebijaksanaan, kesusilaan, dan kebahagiaan.
4. EMPIRISME
Asal kata empirisme adalah empiria yang berarti kepercayaan terhadap pengalaman. Bahan yang diperoleh dari pengalaman diolah oleh akal, sedangkan yang merupakan sumber pengetahuan adalah pengalaman karena pengalamanlah yang memberikan kepastian yang diambil dari dunia fakta. Empirisme berpandangan bahwa pernyataan yang tidak dapat dibuktikan melalui pengalaman adalah tidak berarti atau tanpa arti. Ilmu haru sdapat diuji melalui pengalaman. Dengan demikian, kebenaran yang diperoleh bersifat a posteriori yang berarti setelah pengalaman (post to experience).
Tokoh-tokoh empirisme antara lain Francis Bacon (1561-1626), Thomas Hobbes (1588-1679), dan John Locke (1632-1704). Francis Bacon telah meletakkan dasar-dasar empirisme dan menyarankan agar penemuan-penemuan dilakukan dengan metode induksi. Menurutnya ilmu akan berkembang melalui pengamatan dalam ekperimen serta menyusun fakta-fakta sebagai hasil eksperimen.
Pandangan Thomas Hobbes sangat mekanistik. Karena mrupakan bagian dari dunia, apa yang terjadi pada manusia atau yang dialaminya dapat diterangkan secara mekanik. Ini yang menyebabkan Thomas Hobbes dipandang sebagai penganjur materialisme. Sesuai dengan kodratnya manusia berkeinginan mempertahankan kebebasan dan menguasai orang lain. Hal ini menyebabkan adanya ungkapan homo homini lupus yang berarti bahwa manusia adalah srigala bagi manusia lain.
5. KRITISME
Aliran kritisme ini menjembatani pandangan rasionalisme dan empirisme. Tokohnya adalah Emmanuel Kant (1724-1804). Menurut kant, baik empirisme maupun rasionalisme , masing-masing kurang memadai, karena masih ada pernyataan yang bersifat sintetis analitis, misalnya: semua kejadian ada sebabnya. Sedangkan menurut Kant, berpikir adalah proses penyusunan keputusan yang terdiri dari subjek dan predikat.
6. KONSTRUKTIVISME
Salah satu tokoh konstruktivisme adalah Giambattista Vico tahu 1710 yang mengemukakan bahwa pengetahuan seseorang itu merupakan hasil kontruksi individu, melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Jean Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, baik melalui indera maupun melalui komunikasi. Pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu itu sendiri.
Tokoh lain yaitu E. Von Glaserfeld yang mengemukakan bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu tersebut sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. The Liang Gie mengemukakan bahwa pengetahuan adalah seluruh keterangan dan ide yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang dibuat mengenai suatu gejala atau peristiwa.
filsafat adalah sebuah ilmu yang terus berkembang, jadi selain aliran dalam filsata diatas masih ada dan mungkin akan terus tumbuh berbagai aliran lagi kedepannya.

RASIONALISME & EMPIRISME

Realisme Vs Empirisme

newtonDalam sebuah penelitian ilmiah janganlah kita mudah menganggap enteng perbedaan teknis belaka, karena perbedaan pendekatan penulisan (penelitian) ilmiah adalah berbicara tentang perbedaan mendasar khususnya pada bagian Filsafat Ontologis yaitu “pertarungan sebuah persepsi kebenaran”
Sejak dahulu pendekatan ilmiah dalam mencari kebenaran sudah terbagi dua yang pertama adalah pendekatan rasionalis yang di usung oleh Plato kemudian yang kedua adalah pendekatan empiris yang di dalami oleh Aristoteles yang kebetulan juga adalah murid kesayangan Plato

Pendekatan Rasionalis
Para ilmuan kaum rasionalis meyakini bahwa sebuah realistis nyata bisa digunakan dengan rasio semata (idealis), bahkan Plato menyebutkan bahwa benda-benda kongkrit di alam dunia ini pada dasarnya adalah tiruan dari Alam Ide, maka pengetahuan indrawi dapat menjadi jalan untuk mengenal atau mengingat kembali Alam Ide. Plato berpendapat bahwa tujuan tertinggi adalah eudaimonia atau mempunyai jiwa (daimon) yang baik. Dengan demikian manusia menurut Plato adalah kesatuan unsur material dan non material yang tidak terpisahkan. Dengan dualisme ini manusia dapat menemukan atau mengingat kembali Alam Ide yang dulu pernah dikenal.
Plato juga menyumbangkan ajaran tentang “idea”. Menurut Plato, hanya idea-lah realitas sejati. Semua fenomena alam hanya bayang-bayang dari bentuknya (idea) yang kekal. Dalam wawasan Plato, pada awal mula ada idea-fisik. Dunia idea mengatasi realitas yang tampak, bersifat matematis, dan keberadaannya terlepas dari dunia inderawi. Dari idea-fisik itu muncul semua benda yang kasat-mata. Karena itu keberadaan bunga, pohon, burung, … bisa berubah dan berakhir, tetapi idea bunga, pohon, burung, … kekal adanya. Itulah sebabnya yang Satu dapat menjadi yang Banyak.
Plato ada pada pendapat, bahwa pengalaman hanya merupakan ingatan (bersifat intuitif, bawaan, dalam diri) seseorang terhadap apa yang sebenarnya telah diketahuinya dari dunia idea, — konon sebelum manusia itu masuk dalam dunia inderawi ini. Menurut Plato, tanpa melalui pengalaman (pengamatan), apabila manusia sudah terlatih dalam hal intuisi, maka ia pasti sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya lalu memiliki sejumlah gagasan tentang semua hal, termasuk tentang kebaikan, kebenaran, keadilan, dan sebagainya.
Plato mengembangkan pendekatan yang sifatnya rasional-deduktif sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika. Problem filsafati yang digarap oleh Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam penjara dunia inderawi, yaitu tubuh. Itu persoalan ada (“being”) dan mengada (menjadi, “becoming”).
Untuk itulah sebuah kebenaran yang benar-benar nyata itu harus bersifat koheren dan deduktif  dan dari sinilah muncul perhitungan matematika yang menjadi ratu peradaban kaum rasionalis. Kelemahan pendekatan ilmiah ini adalah lemah dalam pembuktian ilmiah(empirisme) karena dengan pendekatan rasional matematis semua hal didunia ini (tanpa terbatas) dapat dijelaskan dengan angka-angka dengan kesimpulan paripurna
Ilmu matematika mulai mengrogoti para kaum rasionalis yang terindoktrinasi. Sehingga banyak para pemikir Rasionalis menggunakan analisis matematik sebagai panduan kebenaran. Simak saja Ilmuawan yang bernama Galeleo yang mengatakan bahwa alam semesta disadarkan pada 3 postulat (postulat adalah suatu aksioma atau basis dari sistem logika formal yang bersama-sama dengan aturan inferensi mendefinisikan logika) yaitu:
Adanya hukum-hukum universal yang bersifat matematis
Penemuan hukum-hukum terjadi berkat eksperimen saintifik
Data-data eksperimen harus bisa diulang-ulang
Galileo juga adalah orang yang pertama memadukan percobaan ilmiah dengan bahasa matematika untuk merumuskan hukum-hukum alam semesta yang ditemukannya. Selanjutnya Galileo menetapkan postulat bahwa agar para ilmuwan dapat menggambarkan alam secara sistematis maka mereka harus membatasi diri untuk mempelajari sifat-sifat esensial benda mateial yang dapat diukur dan dikuantifikasi.
Astronom Nicholas Copernicus (1507) juga melakukan metode matematiknya dalam menghidupkan kembali ajaran orang-orang Yunani dijaman purba yang mengatakan bahwa: bukan matahari lah yang berputar mengelilingi bumi, sebagaimana ajaran gereja dan tercantum pada Yosua 10:12-13, melainkan bumi-lah yang berputar dan mengedari matahari. Penelitian ini juga dilakukan oleh Copernicus dengan mengitung pola edar matahari dengan rumus-rumus matematik logis.
Perhitungan matematik Johannes Kepler (1571-1630)  jugalah yang menemukan bahwa :
Orbit dari planet-planet berbentuk elips (bulatan panjang)
Pasang dan turunnya air laut dipengaruhi secara signifikan oleh bulan
orbit planet sebenarnya bukan berbentuk lingkaran melainkan lebih berbentuk oval lebih jelas lagi mengatakan sikapnya atas pemujaan akan pendekataan ilmiahnya secara rasionalis.
Sang raksasa Newton yang namanya masuk dalam orang paling berpengaruh di dunia ke dua setelah Nabi Muhammad SAW dalam buku M. Hart juga mengungkapkan Di dalam buku “ Philosophiae Naturalis Principia Mathematica“ menyatakan alam semesta sebagai tempat rasional, dapat dimengarti dan diprediksi
Masuknya ilmu matematis bukan saja masuk dikalangan astronom dan fisikawan bahkan matematis menjalar ke ilmu pasti lain. Lihat saja bagaimana seorang kimiawan Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum “kekekalan massanya” pada tahun 1783 serta kemampuannya memasukkan matematika yang abstrak ke dalam kimia.
Sampai akhirnya penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869. Semua itu dilakukan dengan perhitungan matematis yang matang dan mendalam.
Dalam bidang ilmu mekanik bahkan matematika menjalar secara bebas , Ilmuwan asal London Inggris Charles bebage (1820) akhirnya mampu menciptakan alat mekanis yang didasarkan pada prinsip-prinsip matematika. Sehingga penemuan mekanik berbahasa matematik ini memicu
Alan Mathison Turing (23 Juni 19127 Juni 1954) seorang peneliti matematika dan komputer, untuk meneliti dan membangun komputer modern digital pertama. Selain itu dia adalah orang pertama yang berpikir menggunakan komputer untuk berbagai keperluan. Dia mengatakan bahwa komputer dapat menjalankan berbagai program. Bahkan dia juga memberikan ide tentang mesin Turing, mesin yang dapat menjalankan sekumpulan perintah dengan memanfaatkan tombol biner, pada era sekarang bahasa program bahkan sudah mampu mempunyai 7 program bahsa seperti C, C++, Java , pascal dll
Kemudian di munculah ilmuwan terhebat abad 20 yaitu Albert Einstein yang melakukan pengembangan akan penelitian matematik Newton bahkan lebih lanjut Einstein melakukan kritik tajam terhadap teori-teori matematik Newton sehingga didapatlah sebuah rumus Teori Relativitas
Munculnya kaum Newtonian
Dalam perjalanan sejarahnya, paradigma newton berkembang menjadi paradigm Newtonian kemudian dianggap metode yang memiliki bukti kebenaran berupa prestasi dalam penciptaan teknologi, pelaksanaan pembangunan dan penggalian misteri alam, kemampuan prediksi-prediksi yang sebagian besar akurat berdasarkan kausalitas, dll. Maka wajar jika kemudian metode yang diterapkannya diklaim sebagai metode paling valid karena memang jelas membuktikan kemajuan kepada masyarakat pada saat itu, dan dibelakang munculnya paradogma ini adalah perhitungan matematis yang rasional.
Kaum newtonia juga sangat ketat dalam melakukan peneltian kebenaran secara netral termasuk akan sisi metafisik yaitu kepercayaan terhadap kekuasaan tertinggi alam.
Menurut Francis Bacon filsof asal Inggris ia mengatakan bahwa alam itu sendiri dilihat sebagai sesuatu yang tidak mempunyai sifat-sifat manusia dan spiritual

Bahkan Descartes secara tegas mengenalkan akal atau rasionalitas sebagai alat yang melapangkan manusia mencapai kebenaran atawa hakikat kenyataan yang ada di sekelilingnya. Subjek ala Descartes yang kemudian dikenal sebagai “Subjek Cartesian” adalah sosok diri otonom yang memaknai dan memberi arti kondisi lingkungannya lewat suatu proses pikir yang rasional. Maka “Aku berpikir maka aku ada” adalah kalimat penegas akan pentingnya realitas bebas dari hal apapun.

Pendekatan Empiris
Aristoteles menganggap Plato (gurunya) telah menjungkir-balikkan segalanya. Pola pemikiran Aristoteles ini merupakan perubahan yang radikal dilihat dari teori Plato. Menurut Plato, realitas tertinggi adalah yang kita pikirkan dengan akal kita, sedang menurut Aristoteles realitas tertinggi adalah yang kita lihat dengan indera-mata kita.
Aristoteles menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode empiris-induktif. Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi yang berupa pernyataan ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua premis itu. Inilah silogisme, yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang filsafat yang secara khusus menguji keabsahan cara berfikir. Logika dibentuk dari kata, dan  berarti sesuatu yang diutarakan. Daripadanya logika berarti pertimbangan pikiran atau akal yang dinyatakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Dalam metode empiris-induktif pengamatan-pengamatan indrawi yang sifatnya partikular dipakai sebagai basis untuk berabstraksi menyusun pernyataan yang berlaku universal.
Pemikiran Arostoteles kemudian diperkuat dengan kesimpulan John locke dalam penelitiannya akan pendidikan anak  bahwa anak seperti kertas putih. Masuknya pandangan Empirisme ini dalam tatanan ilmu pengetahuan sebenarnya dapat membuat semakin kuat ilmu pengetahuan dan memperkuat rasionalitas itu sendiri. Seorang Filsof  Idealisme Jerman Immanuel Kant menegaskan bahwa realita yang kita lihat selama ini ternyata tidaklah tunggal, ia membagi menjadi 2 realitas:
  1. Realitas pada dirinya sendiri noumenon
  2. Realitas yang kita serap fenoumenon
Munculnya Postivisme
Ide positive, yang pertama kali digunakan Auguste Comte, berperan vital dalam membedakan metode pencari pembenaran , dengan memisahkan keduanya dari unsur agama dan metafisis, yang dalam kasus Comte berarti comte membagi menjadi beberapa tingkatan manusia yaity:
  1. Teolisik yaitu animism , polymisme dan monoteisem
  2. Metafisik lebih abstaksi mengarah kepada sebab dan kekuatan alam semesta
  3. Positif segala sesuatu dijelaskan secara rasional empiris untuk pencarian kebenaran
Rasional empiris
Dua pendekatan ini (rasional dan empiris) kini menjadi standar baku dalam penelitian dan pencarian kebenaran karena disemua metode mempunyai kelebihan dan kekurangan dan saling melengkapi. Adanya observasi, eksperimen dan komparasi dapat menjadi jalan tengah untuk semua peneltian ilmu pengetahuan.
dari berbagai sumber